Thariq Bin Ziyad (Sang Penakluk Andalusia)

Oleh : Ardan (Santri kelas 4 Al Maka Getasan)

Thariq bin Ziyad bin Abdullah bin Walughu bin Warunjum bin Nabarghasan dikenal dengan nama komandan Thariq bin Ziyad. Ia berasal dari suku Berber di kawasan Afrika Utara. Thariq lahir dari keluarga yang telah lama memeluk agama Islam, yang membuatnya memahami ilmu agama dengan sangat baik. Selain menguasai ilmu syar’i, Thariq bin Ziyad juga unggul dalam pertempuran, menjadikannya sosok yang tepat untuk mengomandani penaklukan Andalusia, terutama ketika ia berada di wilayah Tangier.

Pada tahun 710 M, gubernur provinsi Ifriqiya (Musa bin Nushair) mengirim pasukan sebanyak 500 prajurit yang dipimpin oleh Tharif bin Malik dengan misi pemetaan dan pemantauan wilayah Andalusia. Pasukan Tharif bin Malik berhasil menjalankan misinya dengan baik, bahkan berhasil menyerang garnisun di wilayah tersebut dengan membawa kemenangan besar. Pada tahun 711 M, Thariq bin Ziyad bersama 7.000 pasukan Muslim berangkat menyeberangi Selat Gibraltar dan mendarat di pantai yang berhadapan dengan Gunung Batu. Setibanya di sana, pasukan Thariq bin Ziyad bergerak menuju barat menuju wilayah yang bernama Algeciras. Di sana, pasukan Thariq bin Ziyad bertemu dengan garnisun yang dipimpin oleh Raja Theodemir. Dalam pertempuran pertama ini, pasukan Thariq bin Ziyad meraih kemenangan.

Mendengar kabar tersebut, Raja Roderic marah dan menghimpun pasukan sebanyak 100.000 orang. Mendengar berita itu, Thariq bin Ziyad meminta pasukan tambahan, dan datanglah pasukan tambahan sebanyak 5.000 yang dipimpin oleh Tharif bin Malik, yang kemudian bergabung dengan pasukan Thariq bin Ziyad. Pertempuran antara kedua pasukan yang tidak seimbang ini—antara 100.000 pasukan Roderic dan 12.000 pasukan Thariq bin Ziyad—terjadi setelah Thariq menyusun strategi, berdoa, dan bertawakal kepada Allah. Tanpa diduga, pasukan Thariq bin Ziyad meraih kemenangan besar.

Setelah kemenangan tersebut, pasukan Thariq bin Ziyad terus melakukan penaklukan-penaklukan di wilayah Eropa. Setelah Andalusia berada dalam kekuasaan Islam, wilayah ini menjadi terkenal di dunia, menjadi pusat ilmu pengetahuan, dan melahirkan banyak ulama. Di antaranya adalah Abu Qasim Al-Zahrawi (dokter ahli bedah), Abbas bin Firnas (insinyur, ahli mekanik, fisika, kimia, musisi, dan sastrawan Arab), Abu Marwan bin Zuhr (dokter terhebat pada masanya), Asy-Syarif Al-Idrisi (ahli geografi benua Eropa yang hidup pada awal tahun Masehi), dan Jamaluddin bin Malik Al-Andalusi (pengarang madzhab al-Fiqh).

Referensi : Andalusia karya Sayf Muhammad Isa